Senin, 03 September 2007

STKIP NEWS












4 TIPE REKAN KERJA MENYEBALKAN


Ada beberapa tipe rekan kerja yang Anda hadapi sehari-hari di kantor. Berikut ini beberapa jenis rekan sekerja yang sebaiknya dihindari, serta tips cara menghadapi mereka.

1. Teman yang bermuka dua
Berhati-hatilah menghadapi tipe rekan sekerja yang bermuka dua. Bahkan, bila tidak ada yang perlu dibicarakan sebaiknya Anda diam saja.

Teman dengan tipe seperti ini senang memakai nama orang lain dalam membicarakan kejelekan orang dan membicarakan Anda di belakang Anda. Karena sikap dan kata-katanya manis, Anda akan merasa dia merupakan sahabat yang bisa dipercaya. Padahal, bila Anda tidak ada, dia akan membicarakan Anda kepada rekan kerja yang lain. Oleh karena itu, bila dia mendekati Anda untuk mulai bergosip, sebaiknya sambil tersenyum angkat telepon dan tunjukkan kepadanya bahwa Anda sedang sibuk. Sesudah beberapa kali sikap ini Anda perlihatkan kepadanya, percayalah dia tidak tertarik untuk mendekati lagi.

Dia memerlukan seseorang yang tertarik dengan ceritanya, seseorang yang memberikan respons yang antusias. Oleh karena itu jangan perlihatkan sikap antusias atau tertarik dengan apa yang diceritakannya kepada Anda. Bila terjebak berada dalam satu lift dengannya, jangan sampai Anda mengekspresikan kekesalan Anda dengan kata-kata yang kasar atau jangan terpancing dengan omongannya.

2. Teman yang berpikiran negatif
Sebaik apapun ide yang Anda miliki pasti dicela olehnya dan dengan senang hati akan disampaikannya kepada atasan.

Rekan sekerja yang berpandangan negatif biasanya tidak memiliki ide-ide yang cemerlang. Karenanya, agar dapat ikut serta di dalam pembicaraan, dia melecehkan pendapat orang lain. Bila Anda memperoleh reward akhir tahun, dia akan memperbincangkannya. Anda tidak perlu berargumentasi dengannya karena akan membahayakan diri Anda. Jangan beri kesempatan padanya untuk menemukan kekurangan Anda. Usahakan Anda dapat mengatasi masalah yang Anda hadapi dan mengimbanginya dengan solusi yang positif.

3. Teman yang suka memanfaatkan
Berbeda dengan rekan sekerja yang berpikiran negatif, rekan sekerja yang sifatnya pemanfaat dapat melihat ide cemerlang Anda, dan memanfaatkannya.

Mendapatkan bantuan dari rekan sekerja tampaknya menyenangkan, tapi Anda harus berhati-hati. Bila tidak keberatan untuk dibantu olehnya Anda dapat berubah dari orang yang bertanggung jawab atas proyek yang Anda lakukan menjadi orang yang terbingung-bingung karena ide Anda diambil olehnya. Tipe rekan sekerja yang demikian tidak dapat menahan dirinya dan selalu ingin terlibat dalam setiap pekerjaan yang dilakukan oleh rekan sekerja lainnya. Ada dua bahaya bila Anda membiarkannya ikut terlibat dengan proyek yang Anda lakukan: pertama, Anda berisiko melihat ide Anda berubah seratus persen. Kedua, melalui akal bulusnya



STKIP ARRAHMANIYAH


SEJARAH BERDIRINYA, VISI, MISI, TUJUAN DAN

KEDUDUKAN STKIP ARRAHMANIYAH DEPOK

B. VISI

Keterlibatan perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan formal diharapkan mampu

mempersiapkan calon tenaga kependidikan yang profesional dalam menghadapi dan menyesuaikan

diri dengan tuntuan pengetahuan dan keterampilan untuk terjun ke masyarakat dan melanjutkan

pembangunan. Oleh karena itu visi STKIP Arrahmaniyah Depok adalah :

“ Menjadikan STKIP Arrahmaniyah dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan proses belajar mengajar untuk

menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan mampu menjawab tantangan dunia kerja di era globalisasi

dengan dibekali sikap kemandirian, percaya diri, dan bertanggung jawab yang berlandaskan nilai agama tanpa

meninggalkan budaya bangsanya “

C. MISI

Sesuai dengan pengembangan tujuan pendidikan tinggi, STKIP Arrahmaniyah memiliki misi adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

2. Meningkatkan mutu tenaga akademik dan lulusannya.

3. Meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam penelitian dan pengembangan ilmu dan

teknologi.

4. Memiliki sikap ikhlas pengabdian dalam pembangunan bangsa dan negara.

5. Memiliki kecakapan dan kecerdasan di bidang ilmu keguruan dan pendidikan.

D. TUJUAN

Tujuan STKIP Arrahmaniyah dalam menyelenggarakan pendidikan Tinggi dibagi menjadi :

Tujuan Umum

1. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi.

2. Bersifat terbuka, tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu dan teknologi maupun

masalah yang dihadapi masyarakat khususnya yang berkaitan dengan keahlian.

3. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan teknologi yang dimiliki sesuai dengan bidang

keahliannya dalam kegiatan produktif dan pelayanan kepada masyarakat.

4. Menguasai dasar-dasar ilmiah serta pengetahuan dan metodologi bidang keahliannya

sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan dan memuaskan cara penyelesaian

masalah yang ada di dalam kawasan keahliannya.

5. Mampu mengikuti perkembangan pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan

bidangnya.

Tujuan Khusus

1. Wawasan, keterampilan dan kebiasaan yang merupakan ciri khas warga negara yang

berpendidikan tinggi

2. Penguasaan bidang ilmu sumber bahan ajaran bagi calon guru atau bidang ilmu

kependidikan yang sesuai dengan profesi kependidikan yang terpilih, bagi calon tenaga

kependidikan

3. Pemahaman mendalam tentang peserta didik dan prinsip dasar kependidikan

4. Penguasaan teori dan keterampilan dalam bidang keguruan bagi calon atau bidang

profesi kependidikan yang terpilih, baik calon tenaga kependidikan lainnya.

5. Kemampuan memperagakan unjuk kerja dalam bidang keguruan bagi calon guru atau

bidang profesi kependidikan ya saan, dan kecendrungan kepribadian yang menunjang

pelaksanaan tugas sebagai pendidik/tenaga kependidikan lainnya.

6. Kemampuan melaksanakan tugas lain dalam rangka pelaksanaan profesinya.

E . KEDUDUKAN

Kedudukan STKIP Arrahmaniyah merupakan unit pelaksanaan teknis dari Yayasan Pendidikan

Islam Arrahmaniyah. Adapun Pembinaan fungsional oleh Departemen Pendidikan Nasional yang dalam

hal ini dilakukan oleh Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IV (Kopertis) Jawa Barat dan Banten

dan tergabung dalam wadah Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IV Jawa

Barat dan Banten.A. RIWAYAT BERDIRINYA

Keberadaan Yayasan Pendidikan Islam Arrahmaniyah berawal dari berdirinya Pondok Pesantren

Puteri. Berdirinya Pondok Pesantren Arrahmaniyah ini tercetus dengan adanya latar belakang ingin

memajukan pendidikan Islam sesudah Indonesia merdeka, yang masa penjajahan selalu ditekan dengan

kehidupan serba sulit dan menderita, apalagi kehidupan agama yang cukup kritis. Berakar dari sinilah cita-

cita perjuangan Arrahmaniyah mulai diwujudkan dengan semangat panji kebesaran Islam yang

diniatkan sebagai rasa syukur atas ni’mat yang diberikan-Nya. Maka tercetuslah pendirian Pondok

Pesantren Puteri pada tanggal 27 Rajab 1378 H, bertepatan dengan tanggal 23 Juli 1948 di Bojong

Pondok Terong.

Setahun kemudian berdirilah Madrasah Ibtidaiyah pada tanggal 14 Agustus 1949 dengan nama

Perguruan Sirajul Athfal. Kemudian dari perkembangan pendirian madrasah ini, maka lahirlah unit

baru yaitu PGA (Pendidikan Guru Agama) dengan nama Mualimin. Selanjutnya dari hasil pendirian l

embaga pendidikan di atas, maka pada tahun 1981 Arrahmaniyah mulailah mendirikan sebuah

Yayasan Pendidikan pada tanggal 8 Desember 1981 dengan nama “ Yayasan Pendidikan Islam

Arrahmaniyah” melalui akta notaris A. Koesnoen No. 03, dan berkembang pesat hingga sekarang

dengan mencakup beberapa unit pendidikan diantaranya TPA, TK, MI, MTs, MA, SMP, SMU, SMK.

Dalam melaksanakan fungsi dan tujuan lembaga, Yayasan Pendidikan Islam Arrahmaniyah

senantiasa selalu melihat keinginan masyarakat Depok dan sekitarnya terhadap dunia pendidikan,

maka Yayasan Pendidikan Islam Arrahmaniyah mendirikan unit pendidikan STKIP Arrahmaniyah

yang didorong oleh beberapa hal diantaranya :

1. Banyak guru Sekolah Dasar (SD) di daerah Depok dan Sekitarnya yang ingin memperoleh

wawasan dan ilmu pengetahuan lebih luas dan status profesional.

2. Kebutuhan akan tenaga edukatif (guru) khususnya bagi sekolah MTs, SMP, SMU, SMK, MA,

yang belum terpenuhi oleh lembaga-lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang telah ada.

3. Waktu belajar tidak mengganggu pekerjaan atau tugas para guru atau pegawai lainnya yang ingin

melanjutkan pendidikannya, sedangkan program studinya memungkinkan mereka untuk

memperoleh gelar akademik.

4. Masih banyak lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ingin melanjutkan pendidikannya

ke perguruan tinggi tetapi belum tertampung khususnya oleh perguruan tinggi yang sudah berjalan

lebih awal

5. Keinginan para guru untuk menyesuaikan diri dengan lapangan pekerjaannya.

Dari beberapa pertimbangan diatas, maka pengurus Yayasan Pendidikan Islam Arrahmaniyah

mengimplementasikan untuk mendirikan STKIP Arrahmaniyah, yang selanjutnya diperoleh

legalitas (resmi) dari Pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor : 168/D/O/1998 tentang Program Studi untuk Jenjang Pendidikan

Program S1 di Lingkungan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Arrahmaniyah di Depok

Tertanggal 20 Nopember 1998. Adapun dua program studi yang dimaksud adalah Program Studi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) serta Program Studi Pendidikan Biologi.S